Sabun Kulit dengan PH 5.5

Halo Pembaca,

Kebanyakan dari kita memiliki kulit bersifat asam dengan PH 5.5, PH netral berada di angka 7, dan untuk PH diatas 7 dinamakan PH basa. Sabun-sabun mandi atau facial foam yang beredar di pasaran rata-rata memiliki kisaran PH 8 hingga maksimal 10. Tetapi banyak orang dengan kulit sensitif dan orang tua yang memiliki bayi atau anak-anak, merasa takut atau tidak berani menggunakan produk pembersih dengan PH yang terlalu tinggi karena dapat menyebabkan iritasi. Dengan munculnya problem ini, produsen sabun pun mulai memasarkan produk dengan PH yang sama dengan kulit kita, sebagai nilai jual utamanya. Benarkah produk pembersih produk S dengan PH 5.5 baik untuk kulit sensitif dan anak-anak? Karena sabun dengan PH lebih dari 7 baru bisa memberikan kesan bersih kesat dan mengangkat minyak dari kulit. Berikut adalah komposisi dari sabun bermerek S, berikut kegunaan dan keterangannya:


Nama Fungsi Keterangan
Disodium Lauryl Sulfosuccinate Jenis Surfaktan - berfungsi sebagai detergen, zat penghasil busa
Palmitic Acid Zat pewangi, juga salah satu jenis Surfaktan - berfungsi sebagai detergen, zat pengemulsi
Stearic Acid Jenis Surfaktan - berfungsi sebagai zat pengeras, detergen, zat pengemulsi
Triticum Vulgare Starch Scrub, penyerap, pengikat, pengental atau pelarut Triticum vulgare Starch adalah bubuk gandum
Glyceryl Stearate Bahan pelembab, pengental, pengemulsi, dan stabilisasi formula Juga dikenal dengan nama Glyceryl onoStearate, atau GMS
Cetearyl Alcohol Penyetabil campuran air dan minyak, zat pengeruh, jenis surfaktan - zat penghasil busa, zat pengental (air dan non air) Campuran setil dan stearil alkohol yang berasal dari sayuran atau bahan sintetik
Talc Menyerap kelembaban, menjaga kulit tetap kering, zat pengental Talk biasanya mengandung asbestos yang dapat menyebabkan kanker
Aqua
Sodium Lactate Menurunkan PH sabun, pelembab, pengawet, pengeras sabun Penggunaannya dibatasi, dapat menyebabkan kanker
Sodium Lauroyl Sarcosinate Zat pelembab rambut, jenis surfaktan - zat pembersih, zat penghasil busa, zat pengental, memperkuat penyerapan kulit Menurut Japan's Standards for Cosmetics penggunaan zat ini sudah dibatasi
Cocamidopropyl Betaine Zat pelembab rambut, dan kulit, jenis surfaktan - zat pembersih dan penghasil busa, zat pengental (air) Dapat menyebabkan iritasi pada kulit. Penggunaannya dibatasi
Parfum
Inulin
Lecithin Aman untuk digunakan dalam produk kosmetik, dengan syarat harus melalui uji laboratorium.
Cera alba Penyetabil emulsi, zat pembentuk film, pewangi, pelembab Lilin yang diperoleh dari sarang lebah. Dengan kandungan utama berupa myricyl palmitate, cerotic acid dan ester dan sebagian lagi berupa parafin karbon tingkat tinggi.
Tocopheryl Acetate Antioksidan, pelembab kulit Bahan kimia yang mengandung acetic acid dan tocopherol (vitamin E). Penggunaan berlebih atau terus menerus dapat mengakibatkan iritasi dan masalah kulit hingga kanker.
Glycine Mengontrol PH, pelembab kulit dan rambut
Magnesium Aspartate zat pelembab kulit
Lysine zat pelembab kulit dan rambut
Alanine zat pelembab kulit dan rambut
Leucine zat pelembab kulit dan rambut
CI 77891 Titanium dioxide - Pewarna putih

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa kandungan bahan kimia dalam sabun tersebut banyak menggunakan surfaktan / bahan detergen sebagai zat yang dapat melarutkan minyak dan air, dan memberikan tambahan busa pada sabun.
Semoga informasi ini bermanfaat dan jika ada informasi yang kurang tepat mohon bantuannya untuk meralat ^^

Post a Comment

Previous Post Next Post